Trilogi Warna

Warna Tanah, Warna Air, then Warna Langit are three graphic novels' titles.
They are stories of a young Korean girl named Ehwa and her mother.
Upon how they embrace love, meet love, and then wait for their lovers.
The author, Kim Dong Hwa, tells his stories so poetically you can't help but feeling rather melancholic.

He uses various flowers as symbols. Hollyhock, tiger lilies, bunga labu, bunga lonceng putih, bunga kastanye...

Trilogi Warna makes waiting seems so romantic, using flowers as metaphor of love growing inside one's heart...

For falling in love is a wonderful feeling, even after heart breaks we don't give up.
The idea of love is beautiful, it warms your heart.
So we wait.

Longing
Waiting
Waiting for the right person
Waiting for the right person to make a move
Dreaming of the right person
Who sees you
Understands you
Loves you kindly,
Loves you unconditionally.

"Aku sedang mendengarkan hujan... Kedengarannya seperti langkah kaki, dan... terdengar seperti jerami yang sedang dijalin menjadi tali...Entah mengapa, untuk suatu alasan suara hujan hari ini begitu mengusik..."
— Kim Dong Hwa


"Kekasihku tiba, tapi bukan menyambutnya,
Aku hanya bisa menggigiti ujung celemekku dengan ekspresi hampa -
Betapa kikuknya diriku.

Hatiku merindukannya, sebesar dan senyalang bulan yang purnama
Namun aku malah menyipitkan mata, tatapanku
setajam dan setipis bulan sabit.

Namun bukan aku melulu yang bertingkah begini.
Ibuku dan ibu dari ibuku sama konyol dan canggungnya saat masih gadis...

Tapi cinta yang datang dari hatiku meluap-luap,
Seterang dan semerah besi panas dalam tungku pandai besi."
— Kim Dong Hwa





ulala....

Comments

Popular posts from this blog

Loud Pictures

Cooking During Pandemic

Mama Papaku kena Covid - PROLOG